oleh Novia Stephani
War of The Last Alliance adalah perang besar terakhir di mana elf bersekutu dengan manusia melawan Sauron. Perang ini terjadi di akhir Zaman Kedua (Second Age).
Sauron sempat merajalela di Middle-earth setelah Morgoth, tuannya, dikalahkan pasukan Valinor dan digiring ke tempat yg disebut Void, kekosongan, di mana ia dirantai.
Sebagai imbalan bagi kaum manusia yg membantu mengalahkan Morgoth, para Valar menghadiahkan sebuah pulau yg terletak antara Middle-earth dan Undying Land (Valinor dan Tol Eressea, rumah para Valar dan Eldar, elf yg menyeberang ke barat). Di sini kerajaan manusia Numenor berdiri dan tumbuh pesat. Hanya saja mereka dilarang menjejakkan kaki di Undying Land, karena manusia adalah makhluk mortal, bisa mati, dan para Valar dilarang mengubah hal tersebut. Maut adalah hadiah dari Eru Iluvatar bagi kaum manusia.
Meski dianugerahi umur panjang berkali-kali lipat manusia lainnya, dan teknologi yg membuat mereka jadi pelaut dan arsitek unggul, lama kelamaan manusia Numenor mulai tidak puas. Timbul iri hati pada penghuni Undying Land. Numenor pun terbagi antara King's Men yg mulai menjauh dari ajaran para Valar dan Eldar dan kaum Faithful (setia) yg jumlahnya lebih sedikit dan sebagian besar tinggal di barat pulau. Puncaknya, pecah perang saudara di Numenor dan Ar-Pharazon The Golden, di antara King's Men paling angkuh dan kuat, naik tahta.
Ar-Pharazon ingin jadi penguasa seluruh dunia. Ia membawa pasukan ke Middle-earth untuk mengalahkan Sauron yg dilihatnya sebagai pesaing. Pasukan Sauron ciut nyalinya dan kabur. Sauron lalu menyerahkan diri pada pasukan Ar-Pharazon dan dibawa sebagai tawanan ke Numenor.
Di sini Sauron kemudian menghasut Ar-Pharazon agar menyerang Undying Land untuk menuntut hidup abadi. Sauron juga memulai kultus pemujaan Morgoth dan melakukan ritual necromancy di Numenor. Hampir enam puluh tahun Sauron merusak masyarakat Numenor. Lalu Ar-Pharazon mulai membangun armada selama sembilan tahun untuk menggempur Valinor. Ketika ia tiba di Valinor, para Valar menyeru pada Eru Iluvatar, dan Numenor pun ditenggelamkan.
Elendil, pemimpin kelompok Faithful, sempat melarikan diri dari pulau itu dng sembilan kapal, bersama putra2nya Isildur dan Anarion, membawa tujuh palantir dan bibit pohon Nimloth (White Tree). Mereka membangun kerajaan Arnor di utara, dipimpin Elendil, sementara Isildur dan Anarion memimpin Gondor. Di Gondor mereka membangun dua kota, Minas Anor (Menara Matahari, yg nantinya jadi Minas Tirith, Menara Penjaga) dan Minas Ithil (Menara Bulan, yg setelah dikuasai Sauron jadi Minas Morgul). Di antara keduanya berdiri kota Osgiliath.
Osgiliath dibangun dekat dengan Mordor. Isildur dan Anarion mengira di sana sudah aman karena Sauron binasa saat Numenor ditenggelamkan. Padahal Sauron kembali ke Mordor, geram karena Elendil yg ia benci selamat dari tenggelamnya Numenor.
Sekitar 110 tahun setelah tenggelamnya Numenor, Sauron menyerang Minas Ithil. Isildur dan keluarganya melarikan diri dng berlayar ke muara Anduin, lalu menghadap ayahnya di Arnor. Sementara itu Anarion mempertahankan Osgiliath dan Minas Anor.
Elendil dan Gil-galad, High Elf King di Lindon, membentuk Last Alliance. Mereka mengumpulkan pasukan di Amon-Sul/Weathertop lalu pergi ke Rivendell. Selama tiga tahun mereka menyiapkan perang.
Last Alliance menyeberangi Misty Mountain menuju ke Mordor di perjalanan mereka melewati Brown Land, kebun para Entwife yg dimusnahkan Sauron agar pasukan lawannya tidak dapat suplai logistik.
Bersama pasukan ini ikut pasukan Raja Oropher dari Mirkwood bersama putranya Thranduil. Dari Lorien maju Raja Amdir dan putranya Amroth. Dwarf Khazad-dum/Moria turut pula.
Perang pecah di Dagorlad di depan gerbang Mordor. Di Silmarillion disebutkan semua makhluk terbagi di antara dua kubu saat itu, kecuali kaum elf.
Elrond, di buku Fellowship of The Ring, saat Council of Elrond, ingat betapa gemilang panji-panji pasukan yg ada saat itu, begitu banyaknya pangeran dan panglima bersatu di medan laga seperti saat perang besar para elf Beleriand melawan Morgoth di Zaman Pertama.
Karena sangat independen dan tidak terlalu peduli komando Gil-galad, juga karena senjata kurang canggih, pasukan Oropher kewalahan di hari pertama serangan ke Mordor. Oropher sendiri gugur dan putranya Thranduil kembali ke Mirkwood dengan hanya sepertiga pasukan yg berangkat.
Rombongan Amdir dari Lorien (saat itu Galadriel belum jadi Lady of Lothlorien) terpisah dari pasukan utama. Mereka terjebak di Dead Marshes dan dihabisi para orc. Mayat2 pasukan Amdir bisa dilihat di film The Two Towers, saat Frodo, Sam dan Gollum melintasi Dead Marshes.
Tapi meski pasukan Sauron banyak, tidak ada yg bisa bertahan dari Aiglos, tombak Elendil, dan Narsil, pedang Elendil.
Akhirnya gerbang Mordor ditembus dan Barad-dur, menara Sauron, dikepung. Tujuh tahun pengepungan berlangsung. Sauron sesekali mengirim pasukan keluar. Dan suatu kali, lemparan batu dari Barad-dur menghantam Anarion, yg kemudian gugur.
Akhirnya Sauron sendiri keluar dari Barad-dur. Elendil dan Gil-galad menyerangnya. Gil-galad didampingi letnannya, Elrond dan Cirdan. Elendil hanya didampingi Isildur. Serangan Elendil dan Gil-galad menjatuhkan Sauron, tapi Gil-galad gugur karena panasnya tangan Sauron. Elendil jatuh dan pedangnya Narsil patah tertimpa badannya. Isildur mengambil patahan itu dan memotong tangan Sauron yg belum bangkit. Dan Sauron kalah, setidaknya untuk saat itu.
Isildur menyimpan cincin Sauron, menganggapnya sebagai weregild/uang darah pembayar kematian ayah dan adiknya Anarion. Di tangannya cincin itu panas sekali sampai menyakitkan dipegang, tapi kemudian susut dan tulisannya pudar karena tidak bersentuhan dengan panasnya badan Sauron yg seperti api.
Meski orc pasukan Sauron nyaris habis digempur di Perang Last Alliance ini, Sauron sendiri masih selamat dan bersembunyi di timur Mordor. Kelak perlahan-lahan ia akan memunculkan diri kembali, dimulai dengan di Dol Guldur di Mirkwood.
Meski Barad-dur dihancurkan, tapi pondasinya masih berdiri karena ditopang kekuatan cincin Sauron. Selama cincin belum hancur, pondasi Barad-dur tetap berdiri.
Banyak elf yg gugur dalam perang ini. Jumlah elf di Middle-earth tidak pernah kembali sebanyak dulu lagi. Karena itulah perang ini merupakan Last Alliance, persekutuan terakhir antara elf dan manusia.
Kerajaan Elendil di utara, Arnor, juga kehilangan banyak orang dan jadi lemah, apalagi setelah gugurnya Isildur di Gladden Fields. Dan akhirnya Arnor terpecah jadi Arthedain, Rhudaur dan Cardolan. Dengan datangnya Witch King of Angmar, pecahan Arnor makin lama makin kacau, hingga akhirnya runtuh, yg tertinggal adalah para Dunedain, dengan Aragorn sebagai pimpinannya.
Sumber: The Fellowship of The Ring, The Two Towers, The Return of The King, Unfinished Tales, Silmarillion
Aiglos tombaknya Elendil atau Gil-Galad?
ReplyDeleteaiglos tombaknya Gil Galad....
ReplyDeleteCoba Peter Jackson bikin film tentang Last Alliance ini ya, pasti ajibbb
iya pasti keren. sayang cuma nongol sekilas di FOTR
ReplyDelete